Buku Tamu

Giat Berdzikir

Giat Berdzikir

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Subhanahu wa ta’ala. dan hanya kembali kepada-Nya. Semoga Alloh Yang Maha Menatap, menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa istiqomah menjaga kebersihan hati. Hanya hati yang bersih yang bisa menangkap petunjuk-petunjuk kebenaran yang mengantar pada keselamatan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam.
Alloh Subhanahu wa ta’ala. berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Alloh. Ingatlah hanya dengan mengingati Alloh hati menjadi tenang.” (QS. Ar Ra’du [13] : 28)
Saudaraku, basahkanlah lisan kita dengan dzikir, dzikir dan dzikir. Apapun aktifitas kita, ketimbang menggunakan lisan untuk membicarakan hal yang sia-sia, akan jauh lebih baik jika digunakan untuk berdzikir. Pembicaraan sia-sia hanya akan menimbulkan dosa karena bisa terjebak kepada pembicaraan dusta, sombong atau membicarakan keburukan orang lain (ghibah).
Sedangkan berdzikir kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala. akan mendatangkan ketenangan hati dan semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya. Berdzikir akan semakin menyuburkan rasa cinta kita kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala.
Dzikir dengan lisan adalah hal yang ringan untuk dilakukan. Akan tetapi hal itu menimbulkan efek yang luar biasa besar. Sebagaimana sabda Rosululloh Shalallahu’alaihi wassalam.,  

“Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, tapi berat dalam timbangan (akhirat) dan disukai oleh Alloh yaitu kalimat, “Subhaanalloh wabihamdihi, subhaanallohil ‘azhim” (Maha Suci Alloh dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Alloh Yang Maha Agung.” (HR. Bukhori)
Sahabatku, jadikanlah dzikir sebagai kebiasaan kita. Karena kebiasaan itu akan menjadi akhlak. Biasakanlah merespon setiap kejadian dengan menyebut nama Alloh. Tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan mengucapkan kata-kata, celetukan-celetukan yang sia-sia manakala terkejut atau terpesona karena suatu peristiwa. Jikalau kebiasaan sia-sia ini sudah menjadi bagian dari akhlak kita, maka sungguh merugilah kita, karena melakukan perbuatan sia-sia itu bukan ciri dari orang yang beriman.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membiasakan lisan hingga hati kita menyebut nama Alloh dan mengingati-Nya. Jika kita sudah terbiasa, maka dzikir akan menyatu dengan kepribadian kita dan menjadi akhlak kita. Betapa indah pribadi yang senantiasa lekat dengan dzikir kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala. Orang yang mengingat Alloh, niscaya akan diingat oleh-Nya.
Alloh Subhanahu wa ta’ala. berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu menginkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqoroh [2] : 152).
Semoga kita tergolong hamba-hamba Alloh Subhanahu wa ta’ala. yang senantiasa mengingat-Nya. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Editor : Rashid Satari
Website ini didukung oleh Niaga Berkah dan Jilbab SHAREE

Posting Komentar

0 Komentar